Berikut adalah
beberapa pemikiran dan teori dari para ahli mengenai pendidikan anak usia dini.
1. Martin Luther (1483 - 1546)
Menurut Martin Luther
tujuan utama sekolah adalah mengajarkan agama, dan keluarga merupakan institusi
penting dalam pendidikan anak.Pemikiran Martin Luther ini sejalan dengan tujuan
madrasah (sekolah Islam) yaitu pendidikan agama Islam, dimana ilmu pengetahuan
dan teknologi merupakan bagian integral dari agama Islam. Dengan demikian
pendidikan di madrasah akan menghasilkan ulul-albaab (QS. 3 : 190 - 191), yaitu
penguasaan iptek yang dapat digunakan dalam kehidupan dengan ahlak mulia,
berdampak rahmatan lil alaminn, yang dijanjikan Allah akan ditingkatkan
derajatnya (QS. 58 : 11).
2.Jean - Jacques Rousseau (1712 - 1718)
Bukunya Du de
'education, menggambarkan cara pendidikan anak sejak lahir hingga remaja.
Menurut Rousseau: "Tuhan menciptakan segalanya dengan baik; adanya campur
tangan manusia menjadikannya jahat (God make every things good; man meddles
with them and they become evil).
Anak dibekali potensi
bawaan (QS. 16 : 78) yaitu potensi indrawi (psikomotorik), IQ, EQ dan SQ. Semua
manusia perlu mensyukuri pembekalan dari Allah SWT, dengan
mengaktualisasikannya menjadi kompetensi.
3. Johan Heindrich Pestalozzi (1746 -
1827)
Dalam bukunya
"Emile" ia sangat terkesan dengan "back to nature".Ia
mengintegrasikan kehidupan rumah, pendidikan vokasional dan pendidikan baca
tulis. Pestalozzi yakin segala bentuk pendidikan adalah melalui panca indra dan
melalui pengalamannya potensi untuk dikembangkan. Belajar yang terbaik adalah
mengenal beberapa konsep dengan panca indra. Ibu adalah seorang pahlawan dalam
dunia pendidikan, yang dilakukannya sejak awal kehidupan anak.
4. Frederich Wilhelm Froebel (1782 -
1852)
Froebel menciptakan
"Kindergarten" atau taman kanak-kanak, oleh karena itu ia dijadikan
sebagai "bapak PAUD". Pandangan Froebel terhadap pendidikan dikaitkan
dengan hubungan individu, Tuhan dan alam.Ia menggunakan taman atau kebun milik
anak di Blankenburg Jerman, sebagai milik anak. Bermain merupakan metode
pendidikan anak dalam "meniru" kehidupan orang dewasa dengan wajar.
Kurikulum PAUD dari Froebel meliputi :
- Seni dan keahlian
dalam konstruksi, melalui permainan lilin dan tanah liat, balok-balok kayu,
menggunting kertas, menganyam, melipat kertas, meronce dengan benang,
menggambar dan menyulam.
- Menyanyi dan kegiatan permainan.
- Bahasa dan Aritmatika.
Menurut Froebel guru
bertanggung jawab dalam membimbing, mengarahkan agar anak menjadi kreatif,
dengan kurikulum terencana dan sistematis.
Guru adalah manajer
kelas yang bertanggung jawab dalam merencanakan, mengorganisasikan,
memotivasi, membimbing, mengawasi dan
mengevaluasi proses ataupun hasil belajar. Tanpa program yang sistematis penyelenggaraan
PAUD bisa membahayakan anak.
5. John Dewey (1859 - 1952)
John Dewey adalah
seorang profesor di universitas Chicago dan Columbia (Amerika).Teori Dewey
tentang sekolah adalah "Progressivism" yang lebih menekankan pada
anak didik dan minatnya daripada mata pelajarannya sendiri.Maka muncullah
"Child Centered Curiculum", dan "Child Centered School".
Progresivisme mempersiapkan anak masa kini dibanding masa depan yang belum
jelas, seperti yang diungkapkan Dewey dalam bukunya "My Pedagogical
Creed", bahwa pendidikan adalah proses dari kehidupan dan bukan persiapan
masa yang akan datang. Aplikasi ide Dewey, anak-anak banyak berpartisipasi
dalam kegiatan fisik, baru peminatan.
Bandingkan pendapat
Dewey tsb dengan sabda Rasulullah SAW "didiklah anak-anakmu untuk jamannya
yang bukan jamanmu"
6. Maria Montessori (1870 - 1952)
Sebagai seorang dokter
dan antropolog wanita Italy yang pertama, ia berminat terhadap pendidikan anak
terbelakang, yang ternyata metodenya dapat digunakan pada anak normal.
Tahun 1907 ia
mendirikan sekolah "Dei Bambini" atau rumah anak di daerah kumuh di
Roma. Metode Montessori adalah pengembangan kecakapan indrawi untuk menguasai
iptek untuk diorganisasikan dalam pikirannya, dengan menggunakan peralatan yang
didesain khusus.Belajar membaca dan menulis diajarkan bersamaan. Montessori
berpendapat anak usia 2 - 6 tahun paling cepat untuk belajar membaca dan
menulis. Kritik terhadap Montessori adalah karena kurang menekankan pada
perkembangan bahasa dan sosial, kreatifitas, musik dan seni.
Ijtihad dengan hasil
yang benar bernilai dua, apabila hasilnya salah nilainya satu, sedangkan taklid
atau mengikuti bernilai nol, jadi berfikir kreatif itu dikehendaki oleh Allah
SWT.
7. McMiller Bersaudara
Rachel dan Margaret mendirikan sekolah Nursery yang
pertama di London pada tahun 1911.sekolah ini mementingkan kreatifitas dan
bermain termasuk seni.
8. Jean Piaget (1896 - 1980)
Ilmuwan Swiss ini
tertarik pada ilmu pengetahuan proses belajar dan berfikir, meskipun ia sendiri
ahli dalam biologi. Menurut Piaget ada tiga cara anak mengetahui sesuatu,
pertama, melalui interaksi sosial, Kedua, melalui interaksi dengan lingkungan
dan pengetahuan fisik, Ketiga, Logica Mathematical, melalui konstruksi mental.
9. Benjamin Bloom (1964)
Bloom mengamati kecerdasan
anak dalam rentang waktu tertentu, yang menghasilkan taksanomi Bloom.
Kecerdasan anak pada usia 15 tahun merupakan hasil PAUD. Pendapat ini dukung
oleh Hunt yang menyatakan bahwa PAUD memberi dampak pada pengembangan
kecerdasan anak selanjutnya.
10. David Werkart
Metode pengajarannya
menggunakan prinsip-prinsip :
- Memberikan lingkungan yang nyaman,
- Memberikan dukungan terhadap tingkah
laku dan bahasa anak,
- Membantu anak dalam menentukan pilihan
dan keputusan,
-
Membantu anak dalam menyelesaikan masalahnya sendiri dengan melakukannya
sendiri.
11. Lev Vigostsky
Ia
berpendapat bahwa pengalaman interaksi sosial merupakan hal yang penting bagi
perkembangan berproses anak. Pembelajaran akan menjadi pengalaman yang bermakna
bagi anak jika ia dapat melakukan sesuatu atas lingkungannya.
12. Ki Hajar Dewantara
Ki Hajar Dewantara
merupakan tokoh pendidikan dan bapak pendidikan Indonesia.Pandangannya terhadap
anak sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai ketimuran dan pendidikan barat yang dia
lalui.Menurutnya, anak lahir dalam kodrat dan pembawaannya masing-masing.
Kodrat anak bias baik dan juga buruk, dengan paham inilah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar