BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Sosiologi Pendidikan adalah ilmu
pengetahuan yang mempelajari permasalahan-permasalahan didunia pendidikan dan
berusaha mencari penyelesaiannya berdasarkan pendekatan sosiologis. Dalam dunia
pendidikan kita tentu sering mendengar istilah Tri Pusat Pendidikan yang
dicetuskan oleh Ki Hajar Dewantara. Tri Pusat Pendidikan ini adalah 3 unsur
kependidikan yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat. Antara keluarga, sekolah,
dan masyarakat secara sosiologis merupakan tiga unsure dalam satu ikatan, tiga
komponen dalam satu sistem, yaitu system pendidikan nasional.
Dalam UU Sistem Pendidikan Nasional No.
20 tahun 2003, pasal 9, bahwa masyarakat berhak untuk berperan serta dalam
perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi program. Sedangkan dalam UU
Sistem Pendidikan Nasional (USPN) No. 2 tahun 89, melalui Perturan Pemerintah
No. 39 tahun 1992 tentang peran serta masyarakat dalam Sistem Pendidikan
Nasional. Masyarakat adalah komponen pendidikan nasional yang snagat
berpengaruh dalam pengembangan pendidikan. Dalam mewujudkan pendidikan yang
bermutu dan berkualitas, harus ada hubungan yang harmonis antara sekolah,
masyarakat dan keluarga.
Dari ketiga unsur pendidikan yang di paparkan
diatas, kelompok kami mendapat kesempatan untuk membahas unsure masyarakat
yaitu Lembaga Pendidikan Masyarakat. Dalam makalah ini akan dibahas apa itu
lembaga pendidikan masyarakat, bagaimana hubungannya bagi dunia pendidikan.
B. RumusanMasalah
1.
Apa yang dimaksud dengan Lembaga
Masyarakat ?
2.
Apa saja Lembaga-lembaga masyarakat yang
memberikan pelayanan pendidikan ?
3.
Bagaimana hubungannya bagi dunia pendidikan ?
C. Tujuan
1.
Sebagai bahan ajar pada mata kuliah
sosiologi pendidikan bagi mahasiswi program studi PAUD
2.
Sebagai referensi untuk mahasiswi
program studi PAUD
3.
Sebagai tugas untuk memenuhi tugas mata
kuliah sosiologi pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Lembaga Pendidikan Masyarakat
Masyarakat dapat diartikan sebagai suatu
bentuk dengan tata kehidupan sosial, tata nilai, dan tata budaya sendiri. Dalam
arti yang terperinci, masyarakat adalah sekelompok manusia yang menempati
daerah tertentu, menjukkan integrasi berdasarkan pengalaman bersama berupa
kebudayaan, memiliki sejumlah lembaga yang melayani kepentingan bersama,
mempunyai kesadaran dan kesatuan tempat tinggal dan dapat bertindak secara
bersamaan. Pendidikan dalam masyarakat memiliki
ciri-ciri sebagai berikut :
1.
Diselenggarakan dengan
sengaja di luar sekolah
2.
Peserta umumnya mereka yang
tidak bersekolah atau drop out
3.
Tidak mengenal jenjang dan
program pendidikan untuk jangka waktu pendek
4.
Peserta tidak perlu homogen
5.
Ada waktu belajar dan
metode formal, serta evaluasi yang sistematis
6.
Isi pendidikan bersifat praktis
dan khusus
7.
Keterampilan kerja sangat
ditekankan sebagai jawaban terhadap kebutuhan
Masyarakat sangat penting artinya bagi
kehidupan manusia. Dalam masyarakat itu ada dua hal yang sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan manusia. Nilai sosial selalu berorientasi pada
peningkatan kualitas hidup manuisa. Nilai akan selalu melekat pada etika dan
moral masyarakat, sehingga apa yang menjadi kebutuhan atau cita-cita yang
dianggap baik oleh masyarakat luas menjadi pedoman hidup bersama dimasyarakat.
Nilai-nilai sosial memiliki beberapa tingkatan, yaitu :
1.
Perasaan
Adalah gagasan yang bersifat abstrak yang dipakai oleh
suatu landasan bagi orang untuk membuat keputusan, disamping itu juga sebgai
standar tingkah laku kelompok.
2.
Norma moral
Dijadikan standar tingkah laku yang berfungsi sebagai
kerangka patokan interaksi sosial, individu lebih menyadari norma-norma sosial
sebagai bagian dari dirinya.
3.
Kedirian
Kedirian sebagai suatu nilai sosial. Kedirian adalah
kesadaran terhadap diri sendiri dan memandang adanya diri orang lain diluar
dirinya.
Struktur kekuasaan sangat
dibutuhkan oleh manusia, di masyarakat terdapat tokoh atau kelompok yang
berusaha mengambil keputusan dan melaksakan berdasarkan orientasi yang ada
padanya. Kekuasaan dapat dipergunakan baik untuk kepentingan umum atau
kepentingan pribadi maupun kelompok. Kekuasaan dapat melihat orang yang baim
dan orang yang jahat.
Masyarakat sebagai salah satu lembaga
pendidikan adalah terbinanya anggota masyarakat menjadi warga yang baik dan
berdasarkan nilai, norma, etika, dan kebiasaan-kebiasaan yang baik dalam
masyarakat. Terbentuknya manusia ideal, sempurna, dan sukses tidak terlepas
dari peran dan fungsi masyarakat. Lembaga-lembaga kemasyarakat memberikan
pelayanan secara maksimal berdasarkan fungsinya. Fungsi lembaga kemasyarakatan
adalah sebagai berikut :
1.
Memberikan pedoman kepada masyarakat,
bagaimana mereka harus bertingkah laku atau bersikap dalam menghadapi
masalah-masalah dalam masyarakat, terutama yang menyangkut kebutuhan.
2.
Menjaga keutuhan masyarakat.
3.
Memberikan pegangan pengendalian sosial,
intinya system pengawasan masyarakat terhadap tingkah laku anggota-anggota
masyarakat.
B.
Lembaga
– Lembaga Kemasyarakatan
Pelayanan
lembaga pendidikan masyarakat tidak dapat dilihat secara komperhensif. Wujud
konkrit lembaga kemasyarakatan adalah asosiasi. Lembaga-lembaga kemasyarakatan
yang memberikan pelayanan pendidikan antara lain :
1. Lembaga sekolah masyarakat
Pada
prinsipnya, hubungan sekolah dan masyarakat sangat erat. Sekolah masyarakat
berangkat dari asumsi masyarakat. Sifat sekolah masyarakat adalah :
a. Mengajarkan anak-anak untuk dapat mengembangkan dan menggunakan
sumber-sumber dari keadaan setempat.
b. Sekolah ini melayani keseluruhan masyarakat, tidak hanya untuk anak-anak.
Kriteria sekolah masyarakat adalah :
a. Sekolah sebagai guru kehidupan masyarakat terhadap anak-anak, mencakup :
1) Sekolah mempunyai suatu pemerintahan sekolah, memiliki program dan
mengizinkan anak untuk mendapatkan suatu yang konstruktif.
2) Menggunakan sumber masyarakat lokal.
3) Sekolah bekerja untuk memperbaiki masyarakat lokal.
4) Sekolah cenderung untuk mengorganisir kurikulum pada kelas-kelas yang
mula-mula ada di sekitar masalah dan isu local.
b. Sekolah sebagai pusat kehidupan masyarakat untuk penduduk dari semua umur
dan kelas, mencakup :
1) Membantu fasilitas fisik untuk belajar berkreasi bagi semua umur
masyarakat.
2) Sekolah mempunyai pendidikan untuk orang dewasa.
3) Membawa orang-orang muda dan orang-orang dewasa untuk bersama-sama
berkerja.
4) Membawa peran guru kedalam kehidupan masyarakat sebagai teman.
2. Lembaga keagamaan
Setiap
agama mempunyai doktrin sebagai ajaran teologi yang menjadikan pemeluknya
mencapai puncak kepribadian religious. Melalui doktrin, pemeluk suatu agama
menyakini kepercayaan yang benar terhadap Tuhan.
Bentuk-bentuk
bimbingan keagamaan yang bernilai edukatif antara lain :
a. Turut berusaha menyelesaikan problem-problem sosial yang timbul dalam
masyarakat.
b. Memberikan bimbingan keagamaan yang dirasa amat perlu dalam kehidupan
masyarakat modern.
c. Memperkokoh kehidupan beragama yang telah mulai goyang dalam masyarakat
modern.
d. Lembaga keagamaan tidak membahas masalah-masalah doktriner, sehingga
doktriner hanya berlaku pada internal agama.
e. Hanya membahas soal-soal sosial.
Secara umum, model dan bentuk pembinaan berangkat
dari fungsi lembaga keagamaan, diantaranya :
a. Memberikan pedoman kepada masyarakat.
b. Memberikan pegangan kepada masyarakat.
c. Menjaga keutuhan masyarakat.
3. Lembaga Ekonomi
Lembaga
ekonomi merupakan institusi sosial yang menanganai masalah kesejahteraan
sosial, yaitu mengatur kegiatan atau cara-cara berproduksi, distribusi, dan
pemakaian yang diperlukan untuk kelangsungan hidup bermasyarakat. Lembaga ini
pada dasarnya selalu menghadapi problem serius masyarakat yaitu pengangguran
dan kemiskinan. Semakin buruk keadaan ekonomi suatu Negara, semakin besar
tingkat pengangguran dan kemiskinan bagi warganegaranya. Ciri-ciri manusia
wiraswasta adalah :
a. Memiliki moral yang tinggi.
b. Sikap mental wiraswasta.
c. Memiliki kepekaan terhadap ari lingkungan.
d. Memiliki keterampilan berwirausaha.
Pedagang memegang peranan yang sangat penting dalam
peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan ekonomi. Diantara peran
pedagang itu adalah :
a. Katalisator, menawarkan barang untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
b. Kelancaran arus barang, pengeluara barang dari produsen ke konsumen.
c. Mata dan telinga, melihat dan mendengar kebutuhan barang sesuai dengan
keinginan konsumen.
d. Pelopor pembaruan.
e. Komunikator.
f. Penjelajah, bidang usaha pedagang banyak ragamnya.
4. Lembaga politik
Lembaga
ini banyak mencakup dua hal yaitu, partai politik dan kelompok-kelompok
kepentingan. Posisi lembaga politik hanya sebagai psikologis dan kultural yang
para individu berinteraksi baik dibidang politik maupun dibidang kemasyarakatan
lain. Partai politik muncul disebabkan ada 3 hal :
a. Terbentuknya partai politik didahului oleh munculnya kelompok-kelompok
dalam parlemen yang membentuk organisasi intern, kemudian partai tersebut harus
mampu merebut simpati masyarakat untuk memperoleh dukungan mereka.
b. Partai politik dalam krisis perkembangan tertentu yang berhubungan dengan
keabsahan rezim.
c. Partai politik lahir karena masyarakat menghadapi ancaman dari
kekuatan-kekuatan modernisasi.
Ada 3 bentuk-bentuk dan model-model dari lembaga
politik adalah Kelompok-kelompok kepentingan, Asosiasi lingkungan, Liga petani
sebagai institusi masyarakat yang berfungsi untuk mendidik masyarakat agar
menjadi lebih baik.
C. Hubungan
Pendidikan dan Lembaga Masyarakat
Hubungan lembaga pendidikan dengan masyarakat
memiliki keterkaitan dan ketergantungan yang sama-sama saling membutuhkan
(simbiotic). Masyarakat sangat membutuhkan layanan pendidikan yang baik, dan
tentunya hal itu bisa dilewati melalui lembaga pendidikan guna mempersiapkan
diri serta memenuhi kebutuhan dan harapan hidup yang sempurna. Untuk memenuhi
hal tersebut lembaga membutuhkan masyarakat agar layanan sesuai dengan
keinginannya. Lembaga pendidikan tidak dapat eksis tanpa masyarakat, sebaliknya
masyarakat tidak dapat mencapai hidup yang sempurna tanpa lembaga pendidikan.
Dalam berbagai persoalan kependidikan terutama yang berkenaan dengan lemahnya
(problematika) manajemen pendidikan suatu lembaga pendidikan, tidak dapat
dibebankan atau menyalahkan masyarakat sebagai pengguna layanan pendidikan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Masyarakat sebagai salah satu lembaga pendidikan adalah terbinanya anggota
masyarakat menjadi warga yang baik dan berdasarkan nilai, norma, etika, dan
kebiasaan-kebiasaan yang baik dalam masyarakat. Terbentuknya manusia ideal,
sempurna, dan sukses tidak terlepas dari peran dan fungsi masyarakat.
Lembaga-lembaga kemasyarakatan yang memberikan pelayanan pendidikan antara
lain :
1.
Lembaga sekolah masyarakat
2.
Lembaga keagamaan
3.
Lembaga Ekonomi
4.
Lembaga politik
Hubungan
lembaga pendidikan dengan masyarakat memiliki keterkaitan dan ketergantungan
yang sama-sama saling membutuhkan (simbiotic). Masyarakat sangat membutuhkan
layanan pendidikan yang baik, dan tentunya hal itu bisa dilewati melalui
lembaga pendidikan guna mempersiapkan diri serta memenuhi kebutuhan dan harapan
hidup yang sempurna.
DAFTAR
PUSTAKA
Moh. Padil. Triyo Supriyanto. 2010. Sosiologi Pendidikan.
Yogyakarta: UIN Maliki Press
Abdullah Idi, 2011. Sosiologi
Pendidikan Individu, Masyarakat, dan Pendidikan, editor Safarina HD, cet.2;
Jakarta: Rajawali Pers
Dikutip dari : http://kuliahgratis.net/hubungan-lembaga-pendidikan-dengan-masyarakat/
(15/04/2014).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar