welcome to my blog

welcome to my blog

Kamis, 29 Mei 2014

sosiologi pendidikan (Lembaga Masyarakat)

BAB I
PENDAHULUAN


A.   LatarBelakang
Sosiologi Pendidikan adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari permasalahan-permasalahan didunia pendidikan dan berusaha mencari penyelesaiannya berdasarkan pendekatan sosiologis. Dalam dunia pendidikan kita tentu sering mendengar istilah Tri Pusat Pendidikan yang dicetuskan oleh Ki Hajar Dewantara. Tri Pusat Pendidikan ini adalah 3 unsur kependidikan yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat. Antara keluarga, sekolah, dan masyarakat secara sosiologis merupakan tiga unsure dalam satu ikatan, tiga komponen dalam satu sistem, yaitu system pendidikan nasional.
Dalam UU Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003, pasal 9, bahwa masyarakat berhak untuk berperan serta dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi program. Sedangkan dalam UU Sistem Pendidikan Nasional (USPN) No. 2 tahun 89, melalui Perturan Pemerintah No. 39 tahun 1992 tentang peran serta masyarakat dalam Sistem Pendidikan Nasional. Masyarakat adalah komponen pendidikan nasional yang snagat berpengaruh dalam pengembangan pendidikan. Dalam mewujudkan pendidikan yang bermutu dan berkualitas, harus ada hubungan yang harmonis antara sekolah, masyarakat dan keluarga.
Dari ketiga unsur pendidikan yang di paparkan diatas, kelompok kami mendapat kesempatan untuk membahas unsure masyarakat yaitu Lembaga Pendidikan Masyarakat. Dalam makalah ini akan dibahas apa itu lembaga pendidikan masyarakat, bagaimana hubungannya bagi dunia pendidikan.

Minggu, 22 Desember 2013

Contoh RKH dengan tema Binatang (binatang ternak)

RENCANA KEGIATAN HARIAN (RKH)
Kelompok                                                           : B
Semester/Minggu                                                : II/I
Tema                                                                   : Binatang.
Sub Tema                                                            : Binatang Ternak

Sabtu, 21 Desember 2013

Teori Montessori dan Jhon Loc

Teori Menurut Montesorri

Montessori dilahirkan di Ancona, Italia 1870, Ayahnya seorang pejabat sipil yang berpengaruh namun masih memiliki pandangan konservatif tentang peran wanita di masyarakat. Sebaliknya ibunya berpandangan wanita harus maju dan mencapai cita-citanya sejauh mungkin yang dapat dicapai dalam hidup.

         Pada usia 26 tahun Montessori menjadi dokter wanita pertama di Italia. Ia ditugaskan menjabat sebagai bagian perawatan medis untuk menangani pasien dari rumah sakit jiwa dan di sanalah ia menemui anak-anak keterbelakangan mental yang mempunyai cara mereka sendiri untuk belajar. Hal ini merupakan sebab utama yang membakar kecintaannya pada pendidikan dan dunia anak-anak. Dimulai dengan fasilitas tempat penitipan anak di salah satu lingkungan termiskin di Roma, Montessori meletakkan berbagai teorinya dalam praktek. Kedua metode itu dipengaruhi oleh pelatihan sebelumnya di bidang kedokteran, pendidikan, dan antropologi.
               
Teori Perkembangan Montessori
Anak memiliki kemampuan sendiri untuk belajar sesuai dengan tingkat kematangannya dan anak belajar dengan

Pendapat Filosofis Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

Berikut adalah beberapa pemikiran dan teori dari para ahli mengenai pendidikan anak usia dini.
1. Martin Luther (1483 - 1546)
Menurut Martin Luther tujuan utama sekolah adalah mengajarkan agama, dan keluarga merupakan institusi penting dalam pendidikan anak.Pemikiran Martin Luther ini sejalan dengan tujuan madrasah (sekolah Islam) yaitu pendidikan agama Islam, dimana ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan bagian integral dari agama Islam. Dengan demikian pendidikan di madrasah akan menghasilkan ulul-albaab (QS. 3 : 190 - 191), yaitu penguasaan iptek yang dapat digunakan dalam kehidupan dengan ahlak mulia, berdampak rahmatan lil alaminn, yang dijanjikan Allah akan ditingkatkan derajatnya (QS. 58 : 11).

2.Jean - Jacques Rousseau (1712 - 1718)
Bukunya Du de 'education, menggambarkan cara pendidikan anak sejak lahir hingga remaja. Menurut Rousseau: "Tuhan menciptakan segalanya dengan baik; adanya campur tangan manusia menjadikannya jahat (God make every things good; man meddles with them and they become evil).

“JENIS – JENIS BELAJAR UNTUK AUD"

Berkenaan dengan proses belajar yang terjadi pada diri siswa, gagne (1985) mengemukakan delapan jenis belajar. Kedelapan jenis belajar tersebut adalah :
1.      Belajar Isyarat (Signal Learning)
Signal learning dapat diartikan sebagai proses penguasaan pola-pola dasar perilaku bersifat tidak disengaja dan tidak disadari tujuannya. Dalam tipe ini terlibat aspek reaksi emosional di dalamnya. Kondisi yang diperlukan buat berlangsungnya tipe belajar ini adalah diberikannya stimulus (signal) secara serempak, stimulus-stimulus tertentu secara berulang kali. Respon yang timbul bersifat umum dan emosional, selainnya timbulnya dengan tak sengaja dan tidak dapat dikuasai.
Contohnya seseorang yang menghentikan kendaraan bermotornya ketika lampu isyarat berwarna merah menyala, Menutup mulut dengan telunjuk, isyarat mengambil sikap tidak bicara. Lambaian tangan,  isyarat untuk datang mendekat. Menutup mulut dan lambaian tangan adalah isyarat, sedangkan diam dan datang adalah respons. Tipe belajar semacam ini dilakukan dengan merespons suatu isyarat. Menurut Krimble (1961) bentuk belajar semacam ini biasanya bersifat tidak disadari, dalam arti respons diberikan secara tidak sadar.

PSIKOLOGI PERKEMBNGAN : Perkembang Bahasa yang Terhambat

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Perkembangan merupakan suatu perubahan yang berlangsung seumur hidup dengan bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian.
Masa anak-anak adalah masa yang disebut para ilmuan adalah masa golden age, yaitu masa keemasan. Mengapa demikian ? karena dimasa ini anak memiliki intelektual yang tinggi dan kesiapan untuk menerima pelajaran. Banyak para ahli yang berpendapat bahwa “Semua anak itu adalah unik”. Begitu pula dengan perkembangan-perkembangan psikologis yang dialami anak saat masa usia dini. Pada masa anak-anak perkembangan tersebut akan lebih cepat, namun ketika anak telah melewati masa anak-anak perkembangan tersebut akan melambat (Elizabeth B. Hurlock). Perkembangan bahasa adalah perkembangan yang paling diperhatikan oleh para orang tua selain perkembangan intelektual dan kognitif anak. Setiap anak pun memiliki kemampuan berbicara yang berbeda-beda. Ada anak yang ketika menginjak usia 2 tahun telah bisa berbicara dengan baik, namun ada pula yang saat menginjak usia 4 tahun belum bisa lancar berbicara, dalam arti kata anak tersebut baru bisa mengenal beberapa kosa kata dan pengucapannya belum bisa di mengerti. Beberapa laporan menyebutkan angka kejadian gangguan bicara dan bahasa berkisar 5-10 persen pada anak sekolah.

LAPORAN OBSERVASI KE YAYASAN PENDIDIKAN LUAR BIASA RUHUI RAHAYU SLB B&C (TUNAGARAHITA)

 BAB I
PENDAHULUAN

I.       Latar Belakang
Pengetahuan tentang anak sudah lama dikenal. Pada zaman Romawi dan Yunani sudah ada para ahli yang memperhatikan pendidikan anak walaupun pada saat itu anak belum dipandang sebagai bentuk manusia tersendiri. Penelitian terhadap anak dan buku-buku mengenai perkembangan jiwa anak pada zaman dahulu masih sangat minim bahkan belum ada. Namun kemudian studi sistematis tentang perkembangan anak mengalami perkembangan yang cukup signifikan pada awal abad ke-20. Penelitian-penelitian yang dilakukan pada zaman ini bersifat deskriptif dan dititikberatkan pada ciri-ciri khas yang terdapat secara umum, golongan-golongan umur, serta masa-masa perkembangan tertentu. Seperti yang telah dipaparkan di atas bahwa perkembangan anak bersifat diskriptif sesuai dengan golongan umurnya, namun ada kondisi dimana anak memerlukan perhatian khusus. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi SDM. Upaya peningkatan mutu pendidikan menjadi bagian terpadu dari upaya peningkatan kualitas manusia, baik aspek kemampuan, kepribadian, maupun tanggung jawab