welcome to my blog

welcome to my blog

Selasa, 28 Mei 2013



MEDIA PEMBELAJARAN PAUD
Pembelajaran Menggnakan Media Boneka Jari dan Media Diorama


Oleh : 
Oleh : Kelompok 9
1.      Fitri Rohmawati                            1205125045 (B)
2.      Rosliana Ulfah                              1205125020 (A)
3.      Lily Ananda                                   1205125022 (A)
4.      Elisa Juliana                                  1205125016 (A)
5.      Hamidatul Fitriah                          1205125040 (B)

Kelas : A & B Pagi

PROGRAM STUDI S1-PAUD
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2013
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.
Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas karunianya dan Hidayah-Nya makalah  Pembelajaran Menggunakan Media Boneka Jari dan Media Diorama” ini dapat kami selesaikan.

Pembelajaran Deeper Learning Cycle (DELC)


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Aktivitas belajar adalah keterlibatan anak selama proses pembelajaran baik keterlibatan secara fisik maupun fsikis. Keterlibatan siswa dalam proses belajar bertujuan untuk mencapai perubahan tingkah laku pada diri anak. Dalam hal ini belajar dipahami sebagai proses perubahan tingkah laku akibat interaksi dengan lingkungan. Dewasa ini teori tentang pembelajaran pun banyak bermunculan. Eric Jensen dan LeAnn Nickelsen memaparkan Siklus Pembelajaran yang Lebih Dalam (Deeper Learning Cycle), sebuah model pengajaran yang membaurkan riset mengenai otak, standar, dan perbedaan pembelajaran individu, untuk membantu para pendidik mengajarkan pemahaman yang lebih dalam dan pemikiran kritis.
Dalam proses pembelajaran guru harus dibekali strategi dan kemampuan untuk menghadapi permasalahan anak didik dalam proses pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran yang diinginkan bisa tercapai dengan baik.

“SEMBILAN PERISTIWA PEMBELAJARAN’



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Bagi Gagne, belajar tidak dapat didefinisikan dengan mudah karena belajar itu bersifat kompleks. Dalam pernyataan tersebut, dinyatakan bahwa hasil belajar akan mengakibatkan perubahan pada seseorang yang berupa perubahan kemampuan, perubahan sikap, perubahan minat atau nilai pada seseorang. Perubahan tersebut bersifat menetap meskipun hanya sementara.
Menurut Gagne, ada tiga elemen belajar, yaitu individu yang belajar, situasi stimulus, dan responden yang melaksanakan aksi sebagai akibat dari stimulasi. Selanjutnya, Gagne juga mengemukakan tentang  fase-fase belajar, implikasi dalam pembelajaran, serta aplikasi dalam pembelajaran.
Pembelajaran secara terkondisi akan meningkatkan kepekaan terhadap daya ingat siswa, terlebih dalam kegiatan pembelajaran dengan acuan berpusat pada siswa melibatkan siswa dalam  belajar. Hal ini lebih khusus lagi jika siswa diarahkan untuk membangun pengetahuan mereka tentang suatu materi matematika tertentu. Siswa membangun sendiri skemanya serta membangun konsep-konsep melalui pengalaman-pengalamannya. Pengalaman-pengalaman tersebut diperoleh melalui keterlibatan siswa dengan lingkungannya.
Oleh karena itu calon guru maupun guru untuk mengetahui fase-fase teori belajar Gagne dan pendekatan konstruktivisme, sehingga guru bisa memodifikasi atau mendesain setiap pembelajaran sesuai dengan materi ajar.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa saja fase-fase belajar menurut Gagne?
2.      Bagaimana masalah-masalah kontruksional tersebut ?
3.      Contoh-contoh dari masalah-masalah tersebut ?